Home » Posts tagged 'Berita Kesehatan'
Tag Archives: Berita Kesehatan
Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental pada Remaja
Kata-kata itu sering terdengar pada buah hati-buah hati remaja zaman sekarang, untuk membully ataupun melamahkan lawan bicara. Tapi hal ini sepertinya sudah menjadi isu terkini di kalangan remaja sekarang.
Kesehatan mental diberi pengaruh oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan pengaruh yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Momen-peristiwa tersebut bisa berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan buah hati, atau stres berat bentang panjang.
Bila kesehatan mental terganggu, maka muncul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental bisa merubah sistem seseorang dalam menangani stres, berkaitan dengan orang lain, membikin opsi, dan memicu cita-cita untuk menyakiti diri sendiri.
Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental yakni keadaan dimana individu memiliki kesejahteraan yang terlihat dari dirinya yang cakap menyadari slot potensinya sendiri, memiliki kecakapan untuk menuntaskan tekanan hidup normal pada berbagai keadaan dalam kehidupan, cakap berprofesi secara produktif dan menghasilkan, serta cakap memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Gejala Gangguan Mental
Berikut yakni beberapa gejala atau pertanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada buah hati :
1. Perubahan perilaku
Ini yakni pertanda munculnya penyakit mental pada buah hati yang tergolong mudah Anda sadari melewati kesibukan sehari-hari baik di rumah ataupun di sekolah. Ketika buah hati menjadi lebih sering berkelahi, cenderung kasar, sampai berkata kasar yang menyakitkan orang lain meski sebelumnya tidak, Anda perlu curiga. Tidak hanya itu saja, Anda juga mungkin mengamati perubahan perilaku buah hati seperti menjadi lebih mudah naik darah dan merasa frustasi.
2. Perubahan mood
Tanda penyakit mental lainnya yakni mood atau suasana hati buah hati yang berubah secara tiba-tiba. Situasi ini bisa berlangsung sebentar sampai dalam bentang waktu yang tidak menentu.
Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan permasalahan pada relasi dengan keluarga serta teman sebaya. Ini yakni gejala awam dari depresi, ADHD, sampai kelainan bipolar.
3. Kesusahan berkonsentrasi
Anak-buah hati yang menderita gangguan mental cenderung sulit konsentrasi atau mengamati dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca. Tanda penyakit mental yang satu ini bisa menyebabkan menurunnya performa di sekolah juga perkembangan otaknya.
4. Penurunan berat badan
Tahukah Anda bahwa gangguan mental juga bisa memengaruhi keadaan jasmaniah buah hati? Tidak hanya sebab penyakit jasmaniah, berat badan yang menurun drastis juga bisa menjadi pertanda penyakit mental buah hati. Gangguan makan, stres, sampai depresi bisa menjadi penyebab buah hati kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan.
5. Menyakiti diri sendiri
Perhatikan ketika buah hati sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih. Perasaan ini bisa berujung pada keinginannya untuk menyakiti diri sendiri.
Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta menyalahkan diri sendiri sebab gangguan mental juga mengakibatkan buah hati sulit mengelola emosi. Ini juga menjadi pertanda gangguan mental pada buah hati yang perlu Anda cermati sebab tidak menutup kemungkinan berujung pada tes bunuh diri.
6. Timbul berbagai permasalahan kesehatan
Penyakit atau gangguan mental juga bisa ditandai dengan permasalahan pada kesehatannya, misal buah hati mengalami sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.
7. Perasaan yang intens
Anak-buah hati kadang menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental pada buah hati ini seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sungguh-sungguh intens. Perasaan ini malah bisa menyebabkan efek seperti kesulitan bernafas, jantung berdebar atau bernafas dengan cepat, yang bisa mengganggu kesibukan sehari-hari.
Strategi Jitu Menjaga Kesehatan Mental Agar Tetap Tegar
‘No More Burnout’ karya Weda S. Atmanegara adalah buku petunjuk praktis yang dirancang untuk membantu pembaca menangani rasa capek mental dan emosional yang kerap melanda di sedang tekanan hidup dan tuntutan pekerjaan. Buku ini terlalu relevan bagi siapa saja yang terasa terjerat dalam rutinitas melelahkan dan sukar mendapatkan keseimbangan pada karier dan kehidupan pribadi.
Di awal buku, Weda S. Atmanegara menyebutkan secara mendalam perihal apa itu burnout dan bagaimana hal ini tidak serupa dari kelelahan biasa. Burnout bukan hanya sekadar terasa lelah, melainkan keadaan mental yang kompleks yang disertai bersama dengan rasa putus asa, sinisme terhadap pekerjaan, dan penurunan efektivitas.
Penulis juga mengeksplorasi beraneka penyebab burnout, juga ekspektasi yang terlalu tinggi, tekanan dari lingkungan kerja, dan juga ketidakmampuan untuk menetapkan batasan diri. Dengan pendekatan yang empatik, ia sanggup melukiskan beraneka keadaan yang membawa dampak burnout, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian inti dari buku ini adalah kumpulan trik praktis yang sanggup diterapkan untuk menangani burnout dan mencegahnya terulang kembali. Weda S. Atmanegara menyajikan teknik relaksasi, latihan mindfulness, dan juga cara menetapkan prioritas www.glutenthiefbakery.com yang lebih sehat untuk mengelola pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Salah satu bab yang menarik adalah perihal pentingnya sadar dan merespons sinyal-sinyal tubuh yang kerap kali diabaikan, layaknya kelelahan fisik atau rasa khawatir yang berlebihan. Weda juga mengutamakan pentingnya menetapkan batasan diri, terlebih bagi mereka yang kerap terasa sukar untuk bicara “tidak” terhadap tuntutan pekerjaan.
Melalui beraneka latihan dan refleksi, pembaca diajak untuk mengevaluasi rutinitas harian mereka dan mengidentifikasi hal-hal yang paling berkontribusi terhadap stres dan kelelahan. Salah satu kapabilitas buku ‘No More Burnout’ adalah tipe penulisan Weda yang lugas dan enteng dipahami.
Penulis sanggup menyebutkan konsep-konsep psikologis bersama dengan cara yang tidak terlalu akademis, agar buku ini sanggup dinikmati oleh beraneka kalangan pembaca, baik mereka yang udah miliki kebiasaan bersama dengan topik kesegaran mental maupun yang baru terasa tertarik mempelajarinya.
Weda juga menulis bersama dengan suara yang penuh empati, seolah-olah ia bicara langsung kepada pembaca yang sedang bergumul bersama dengan burnout. Hal ini membawa dampak ‘No More Burnout’ terasa layaknya teman yang sadar keadaan kita dan memberi tambahan nasihat bersama dengan tulus.
Meskipun menawarkan beraneka trik praktis, ‘No More Burnout’ kadang terasa kurang mendalam dalam pembahasannya perihal teknik-teknik tertentu. Beberapa pembaca kemungkinan mengharapkan lebih banyak studi masalah atau penjelasan lebih rinci perihal cara mengaplikasikan latihan-latihan yang disarankan.
Namun, bagi pembaca yang mencari petunjuk yang ringkas dan langsung ke inti, buku ini udah lumayan memadai. Secara keseluruhan, ‘No More Burnout’ karya Weda S. Atmanegara adalah buku yang tepat bagi siapa saja yang terasa terjerat dalam siklus kelelahan dan inginkan mendapatkan kembali keseimbangan hidup.
Melalui pendekatan empatik dan solusi yang enteng diikuti, Weda sukses memberi tambahan petunjuk yang relevan dan inspiratif dalam menangani burnout. Buku ini mengingatkan kita bahwa pemulihan bukanlah sistem instan, tapi bersama dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, kita sanggup menggapai keadaan mental yang lebih sehat.